Ziarah di Datuk Tunggang Parangan Kutai Lama.. YouTube


Manajemen Tunggang Parangan

Tuan Tunggang Parangan berperan besar dalam menyebarkan Islam bersama Sultan Aji Dilanggar atau Aji Gendung gelar Meruhum Aji Mandaraya yang memerintah setelah menggantikan ayahnya, Aji Mahkota sejak tahun 1589 hingga 1605, sehingga rakyat Kutai akhirnya memeluk Islam. Datuk Tunggang Parangan lahir di Tarim, Hadralmaut Yaman Selatan.


Kembangkan Usaha, Perusda Tunggang Parangan Resmi Menjadi Perseroda Kabar Manuntung

Datuk Tunggang Parangan dan Datuk ri Bandang kemudian memperkenalkan ajaran Islam kepada raja. Raja Makota, para menteri, serta seluruh petinggi kerajaan yang hadir dalam pertemuan pun takjub mendengarkan uraian dari Tuan Tunggang Parangan. Bahkan permintaan Datuk Tunggang Parangan untuk dibuatkan langgar (masjid kecil) dikabulkan oleh raja.


Adu KESAKTIAN Raja KUTAI Dengan Mubaligh ISLAM Tuan TUNGGANG PARANGAN YouTube

The process of Islamization in the Kutai Kertanegara Monarchy took place through the role of a preacher named Tuan Tunggang Parangan who carried out an egalitarian dialectic to Raja Makota, in 1575.


Dirut Perusda Tunggang Parangan dan Dewas Perumdam Dilantik Usai Salat Subuh, Ini Maksudnya

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Inilah penjelasan jadwal Haul Akbar Tuan Habib Tunggang Parangan dan mengenalnya sebagai sosok penyebar Islam pertama di Kerajaan Kutai.. Dalam salah satu versi sejarah, Tunggang Parangan yang bergelar Si Janggut Merah bersama Datuk Ribandang adalah tokoh penyebar agama Islam pertama di Kerajaan Kutai pada masa pemerintahan Raja Aji Mahkota (1525-1589).


Beranda Tunggang Parangan

Tuan Tunggang Parangan adalah seorang ulama Minangkabau yang menyebarkan agama Islam di Kerajaan Kutai di Kalimantan bersama temannya Datuk ri Bandang pada masa pemerintahan Raja Aji Mahkota yang memerintah dari tahun 1525 hingga 1589. Tuan Tunggang Parangan berperan besar dalam menyebarkan Islam bersama Sultan Aji Dilanggar atau Aji Gendung gelar Meruhum Aji Mandaraya yang memerintah setelah.


Manajemen Tunggang Parangan

Aji Raja Mahkota Mulia Alam, yang berkuasa antara 1545-1610 adalah raja Kerajaan Kutai Kartanegara pertama yang memeluk Islam, yakni pada 1575. Namun, Islam baru benar-benar diterima secara luas pada abad ke-17, ketika dibawa oleh Tuan Tunggang Parangan dari Makassar. Karena raja telah memeluk Islam, ia segera membangun sebuah masjid dan.


Beranda Tunggang Parangan

Dikisahkan, Datuk Tunggang Parangan berperan besar dalam.


Beranda Tunggang Parangan

Keduanya berhasil meyakinkan Raja Mahkota dari Kutai, yang awalnya memeluk Hindu, untuk masuk Islam. Setelah itu, Datuk ri Bandang kembali ke Makassar, sementara Tuan Tunggang Parangan tetap di Kutai. Datuk ri Bandang menyiarkan Islam dengan cara damai, serta mengadopsi budaya dan kearifan lokal setempat. Hasilnya pun dibuktikan oleh jejak.


Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pelantikan Direktur Utama PT Tunggang Parangan (Perseroda) Masa

Dalam dakwah Tuan Tunggang Parangan bersama Sultan Aji Dilanggar atau Aji Gendung gelar Meruhum Aji Mandaraya, penyebaran Islam semakin pesat hingga rakyat Kutai memeluk agama Islam. Selanjutnya cucu Raja Mahkota yakni Aji Ki Jipati Jayaperana gelar Pangeran Sinum Panji Mendapa menyebarluaskan ajaran pengaruh Islam dan menaklukkan kerajaan.


ZIARAH MAKAM ULAMA TUAN TUNGGANG PARANGAN / KUTAI LAMA YouTube

Menunggang Hiu Parang, Tunggang Parangan Menyebarkan Islam di Kalimantan. 7 Januari 2023. Lukisan rekaan Habib Hasyim alias Tuan Tunggang Parangan. Tokoh ulama yang pertama kali menyebarkan agama Islam di bumi Kalimantan (istimewa/Reprro) TERSEBUTLAH pada abad ke 16 ketika Kerajaan Kutai Kartanegara terkenal hingga ke seluruh Nusantara sebagai.


(DOC) Tuan Tunggang Parangan dan Islamisasi di Kerajaan Kutai Annisa Khaerani Academia.edu

Tuan Tunggang Parangan adalah seorang ulama Minangkabau yang menyebarkan agama Islam di Kerajaan Kutai di Kalimantan bersama temannya Datuk ri Bandang pada masa pemerintahan Raja Aji Mahkota yang memerintah dari tahun 1525 hingga 1589. Tuan Tunggang Parangan berperan besar dalam menyebarkan Islam bersama Sultan Aji Dilanggar atau Aji Gendung gelar Meruhum Aji Mandaraya yang memerintah setelah.


Buka Bersama PT Tunggang Parangan (Perseroda) Tunggang Parangan

Dinamakan Tuan Tunggang Parangan karena tatkala datang di Tanah Kutai di Tepian Batu Jahitan Layar, ia menunggang Jukut Parangan (hiu parangan) yang membuat orang banyak yang melihat takjub. Lalu ia langsung masuk ke dalam istana bertemu dengan Raja Kutai, Raja Mahkota.


Ziarah di Datuk Tunggang Parangan Kutai Lama.. YouTube

Kepada Sang Raja, Tuan Tunggang Parangan mengaku berasal dari Minangkabau dengan tujuan datang ke tanah Makassar dan Bugis untuk menyebarkan agama Islam. Dalam pertemuan itu, Tuan Tunggang Parangan menyampaikan kemuliaan dan ketenteraman yang dirasakan Raja Makota dan rakyatnya berasal dari Allah, bukan dari dewa-dewa.


Beranda Tunggang Parangan

Dalam dakwah Tuan Tunggang Parangan bersama Sultan Aji Dilanggar atau Aji Gendung gelar Meruhum Aji Mandaraya, penyebaran Islam semakin pesat hingga rakyat Kutai memeluk agama Islam. Selanjutnya, cucu Raja Mahkota yakni Aji Ki Jipati Jayaperana gelar Pangeran Sinum Panji Mendapa menyebarluaskan ajaran pengaruh Islam dan menaklukkan kerajaan.


Manajemen Tunggang Parangan

Tuan Tunggang Parangan. Tuan Tunggang Parangan adalah seorang ulama Minangkabau yang menyebarkan agama Islam di Kerajaan Kutai di Kalimantan bersama temannya Datuk Ri Bandang pada masa pemerintahan Raja Aji Mahkota yang memerintah dari tahun 1525 hingga 1589. Tuan Tunggang Parangan berperan besar dalam menyebarkan Islam bersama Sultan Aji.


Menunggang Hiu Parang, Tunggang Parangan Menyebarkan Islam di Kalimantan Niaga.Asia

Tuan Tunggang Parangan sendirian menemui Raja Makota. Mengenai nama Tunggang Parangan, ini merupakan gelar yang diberikan pihak Kutai. Salasilah Kutai menceritakan hikayat mubalig tersebut menunggangi ikan parangan di Sungai Mahakam ketika tiba di Kutai. Lantas, Constantinus Alting Mees menafsirkan kisah ini sebagai kiasan bahwa sang ulama.