Tradisi lompat batu dari Pulau Nias,Sumatera Utara


Mengenal Tradisi Lompat Batu di Nias yang Tersohor

Lompat batu banyak dilakukan oleh masyarakat Nias bagian selatan. Salah satu lokasi wisata terkenal untuk pertunjukan lompat batu ini adalah di situs Bawomataluo. Kehidupan di Desa Bawomataluo masih sangat asli, lengkap dengan tradisi-tradisinya, seperti rumah adat, tradisi lompat batu, tarian perang, dan budaya peninggalan megalitikum.


10 Suku Di Pulau Sumatera Dan Lokasinya KATA OMED

Namun, tidak semua anak laki-laki sanggup melakukan tradisi ini, meskipun mereka telah dilatih sejak kecil. Masyarakat Nias percaya bahwa selain latihan ada unsur magis dari roh leluhur untuk seseorang yang berhasil melompati batu dengan sempurna. Awalnya, tradisi lompat batu berasal dari kebiasaan berperang antar desa suku-suku di pulau Nias.


Inilah Tradisi Hombo Batu atau Lompat Batu di Nias

Dibaca Normal 1 menit. Mengenal tradisi lompat batu yang berasal dari daerah Nias di Provinsi Sumatera Utara. tirto.id - Keragaman budaya di Indonesia begitu melimpah, salah satunya budaya lompat batu yang ada di Suku Nias, Sumatera Utara. Mulanya, budaya lompat batu adalah strategi dalam menyerang benteng pertahanan musuh.


Mengenal Lompat Batu Yang Jadi Ikon Budaya Nias

Awal mula tradisi lompat batu nias. Di Pulau Nias ini, khususnya bagian selatan, terdapat sebuah tradisi budaya yang sangat terkenal dan juga memiliki keunikan tersendiri. Tradisi tersebut adalah Hombo Batu atau lompat batu. Fahombo, nama lain dari tradisi ini, awal mulanya dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukan bahwa pemuda yang.


Tradisi Lompat Batu Nias Diusulkan Jadi Warisan Dunia Bisniswisata

Tradisi lompat batu Bawomatulo Foto: Antara/Irsan Mulyadi. Ketika ritual fahombo dilaksanakan, pemuda Nias akan mengenakan pakaian adat pejuang Nias. Batu yang harus dilompati dalam fahombo berbentuk seperti sebuah monumen piramida dengan permukaan atas yang datar. Tingginya tidak kurang dari 2 meter, dengan lebar sekitar 1 meter, dan panjang.


Lompat Batu festival, literally means 'jumping over the stone' of Nias island Indonesia

Tradisi Lompat Batu sebagai Simbol Budaya Nias. Kini, tradisi lompat batu bukan untuk persiapan perang antar suku atau antar desa tetapi sebagai ritual dan simbol budaya orang Nias. Tradisi ini menjaddi atraksi budaya untuk mengisi acara yang biasanya ditampilkan bersama atraksi tari perang, yang merupakan saduran dari peperangan di masa lampau.


Mengenal Tradisi Lompat Batu yang Berasal dari Daerah Nias

Sejarah Tradisi Lompat Batu Nias. Tradisi Lompat Batu telah berlangsung berabad-abad yang lalu. Tradisi dilestarikan bersama budaya megalitikum di pulau seluas 5.625 km2 yang berpenduduk 700.000 jiwa dan dikelilingi Samudera Hindia. Tradisi Fahombo diwariskan secara turun temurun pada anak laki-laki.


Tradisi lompat batu dari Pulau Nias,Sumatera Utara

Tradisi lompat batu ini berasal dari Kabupaten Nias, Sumatra Utara. Berikut ini adalah beberapa poin penting tentang sejarah, makna, dan cara melakukannya dalam konteks suku Nias: 1. Sejarah dan Warisan Budaya. Tradisi lompat batu memiliki akar sejarah yang panjang dalam budaya suku Nias. Tradisi ini diyakini berasal dari zaman dahulu.


SWARA DELI LOMPAT BATU NIAS.

Desa dengan jumlah 137 rumah adat omo sebua (Rumah Raja) di mana desa ini memiliki pola perkampungan dengan berbentuk T. Lompat Batu menjadi andalan para wisatawan selain berkunjung ke rumah-rumah adat dan lokasi surfing. Desa Bawomataluo secara harfiah memiliki makna Bukit matahari diperkirakan didirikan antara tahun 1830-1840.


Fahombo, Tradisi Lompat Batu Kebanggaan Suku Nias Where Your Journey Begins

Tradisi Lompat Batu biasanya dilakukan para pemuda dengan cara melompati tumpukan batu setinggi 2 meter untuk menunjukkan bahwa mereka sudah pantas untuk dianggap dewasa secara fisik. Selain ditampilkan sebagai acara adat, Tradisi Lompat Batu ini juga bisa menjadi pertunjukan yang menarik, khususnya bagi para wisatawan yang datang ke sana.


Mengenal Fahombo, Tradisi Lompat Batu di Nias yang Lahir dari Perang

Hombo Batu merupakan tradisi yang muncul dari kebiasaan berperang antar-desa, masing-masing desa membentengi wilayahnya dengan batu atau bambu setinggi dua meter. Karena itu, tradisi lompat batu lahir dan dilakukan sebagai sebuah persiapan sebelum berperang. Baca juga: Menjelajah Situs Megalitik di Nias yang Berusia Ribuan Tahun.


Tradisi Lompat Batu Berasal dari Daerah Mana Ya? Cari Tahu Di Sini Yuk!

Informasi Awal #. TRIBUNNEWSWIKI.COM - Fahombo batu atau lebih dikenal dengan nama Lompat Batu merupakan tradisi yang berasal dari Suku Nias. Tradisi yang menjadi ciri khas masyarakat di Pulau Nias ini hanya dilakukan oleh kaum laki-laki dengan melompati batu yang tingginya mencapai 2 meter dengan ketebalan batu 40 sentimeter.


YANG UNIK DARI TRADISI LOMPAT BATU DI NIAS

Bentuk batu yang harus dilompati dalam fahombo seperti sebuah monumen piramida dengan permukaan atas datar. Tingginya tidak kurang dari 2 meter, dengan lebar 90 cm, dan panjang 60 cm. Mereka yang akan melakukan tradisi lompat batu juga harus mempelajari teknik mendarat. Karena jika mendarat dalam posisi yang salah dapat menyebabkan cedera, baik.


Tradisi Lompat Batu di Pulau Nias Traverse.id

Tradisi lompat batu merupakan tradisi asli yang berasal dari daerah Nias, Provinsi Sumatera Utara. Warga Nias sendiri menyebut tradisi lompat batu sebagai hombo atau fahombo, tradisi ini biasanya dilakukan oleh para laki-laki suku Nias untuk menunjukkan bahwa mereka telah dewasa. Meski terlihat sederhana, tradisi yang dikemas secara adat ini.


Tradisi Lompat Batu ANTARA Foto

Upacara adat lompat batu merupakan tradisi budaya yang berasal dari daerah Indonesia. Pada upacara ini, para pria akan saling melompati tumpukan batu yang disusun sedemikian rupa. Dalam budaya lokal, upacara ini dianggap sebagai bentuk penghormatan pada para leluhur serta sebagai wujud kesiapan fisik dan mental dalam menghadapi berbagai tantangan dalam hidup.


YANG UNIK DARI TRADISI LOMPAT BATU DI NIAS

Tradisi Lompat Batu di Nias sebagai Warisan Budaya Nusantara. Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat indah. Dibalik keindahan alamnya tersebut, Indonesia juga menyimpan ragam budaya, adat istiadat, dan juga tradisi yang hingga saat ini masih terjaga kelestariannya. Tradisi sendiri merupakan adat istiadat yang secara turun temurun dari.