TRAGEDI BINTARO 1987 HARAPAN SEDERHANA MBAH SLAMET SURADIO YouTube


Kisah Pilu Slamet Suradio, Masinis Kereta Tragedi Bintaro I Depok Tren

Scroll Untuk Melanjutkan. Kariernya berakhir pada 19 Oktober 1987 saat kereta yang dia kendalikan mengalami kecelakaan di Bintaro. Slamet menyatakan keprihatinannya atas musibah yang terjadi Senin lalu, juga di Bintaro. "Kok, di situ lagi, ya," katanya. Meski heran, dia menolak jika lintasan kereta Bintaro itu disebut angker.


7 Potret Terbaru Uci Bing Slamet, Tampak Awet Muda Usia ke59

Slamet Suradio (74), masinis kereta tragedi Bintaro I. Slamet Suradio merupakan masinis yang telah mengabdi selama 20 tahun sebelum mimpi buruk terjadi pada 19 Oktober 1987. Gegara Tragedi Bintaro 1987, ia harus mendekam di penjara selama lima tahun dan setelah bebas dari penjara ia harus kehilangan pekerjaannya.


Mbah Slamet, Masinis Tragedi Bintaro yang Kini Jualan Rokok buat Sambung Hidup

Perbesar. Kecelakaan antara kereta commuterline dengan truk pengangkut BBM di pintu perlintasan Teluk Bitung, Bintaro, Jakarta Selatan mengingatkan kita akan kisah pilu Tragedi Bintaro I pada 1987 silam. Meski 26 tahun telah berlalu, namun masinis Kereta Api 225, Slamet Suradio, masih ingat dengan jelas detik-detik peristiwa nahas yang dialaminya.


Muhammad Bintang Akbar on Twitter "w/ Pak Slamet Suradio .. Masinis KA 225 di Tragedi Bintaro

Slamet Suradio adalah satu dari beberapa orang yang dianggap bertanggung jawab dalam insiden nahas Tragedi Bintaro yang terjadi 19 Oktober 1987. Slamet yang merupakan masinis KA 225 jurusan Rangkasbitung-Tanah Abang tersebut ditetapkan bersalah oleh pengadilan, karena dianggap lalai hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa dalam tragedi tersebut.


Bertemu Mbah Slamet Suradio (Masinis KA 225 dalam Tragedi Bintaro Tahun 1987)

Akibat Tragedi Bintaro 1987, Slamet Suradio dipenjara selama lima tahun. Setelah bebas, Slamet harus menerima kenyataan bahwa ia kehilangan pekerjaannya tanpa uang pensiun. Mengutip dari YouTube Kisah Tanah Jawa yang berjudul Mengais Sisa Tragis-Tragedi Bintaro (2019), Slamet Suradio memutuskan pulang ke kampung halamannya di Purworejo, Jawa.


Begini Nasib Slamet Suradio, Masinis KA 225 Tragedi Bintaro Okezone Economy

Meski merasa diperlakukan tak adil, masinis Slamet Suradio (74), masih cinta perkeretaapian Indonesia. Dia bahkan berharap agar kedua anaknya bisa diterima bekerja di PT KAI.


CERITA SEDIH MASINIS TRAGEDI KERETA BINTARO 1987 Pak Slamet Suradio YouTube

The 1987 Bintaro train accident occurred in Pondok Betung urban village, Bintaro, South Jakarta, Indonesia, on Monday, 19 October 1987.Two passenger trains collided, causing 139 fatalities, making it the worst railway crash in Indonesia to this day.. A train departing from Rangkasbitung Station in West Java province (currently in Banten) collided with a train from Tanah Abang Station in Jakarta.


Gabriel Baskara on Twitter "RT BagasPratyaksaN Mbah Slamet (Slamet Suradio) adalah masinis

Nama Slamet Suradio mungkin tidak lagi diingat banyak orang. Namun cobalah ingat tragedi terbesar dalam dunia perkeretaapian Indonesia, tragedi Bintaro 19 Oktober 1987. Slamet adalah masinis kereta yang bertabrakan tersebut. Tidak kurang dari 156 jiwa melayang dan sekitar 300 luka-luka.


CERITA TENTANG TRAGEDI BINTARO 1987 BERSAMA MBAH SLAMET SURADIO YouTube

Ia mengalami patah kaki kanan, sobek di kulit pinggul dan rontok pada giginya. Saat itu, Slamet bilang, kereta yang ia kemudikan hanya berkisar di kecepatan 40 km/jam. Dalam insiden itu, pada akhir Oktober 1987, empat pegawai PJKA diputus bersalah. Selain Slamet Suradio, ada Jamhari, Umriyadi, dan kondektur KA 225 Adung Syafei.


Uci Bing Slamet Muda newstempo

Slamet Sudimara ditetapkan sebagai pelaku dan dijatuhi hukuman penjara selama lima tahun. Sementara Adung Syafei, kondektur KA 225 mendapat hukuman penjara selama 2,5 tahun. Mendengar kecelakaan KA Turangga dan KRL Bandung Raya, nama Slamet Suradio kembali terangkat.


Cerita Slamet Suradio, Masinis yang Dituduh Jadi Penyebab Tragedi Bintaro Kecelakaan Kereta Api

JAKARTA, KOMPAS.com - Tepat 34 tahun yang lalu, yakni pada 19 Oktober 1987, kecelakaan kereta api yang menewaskan ratusan orang terjadi di daerah Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan.. Kecelakaan tersebut melibatkan dua kereta api (KA), yakni KA 225 Merak dan KA 220 Rangkas. KA 225 dalam keadaan penuh, ada yang bergelantungan di pintu, jendela, bahkan lokomotif.


Bertemu Mbah Slamet Suradio (Masinis KA 225 dalam Tragedi Bintaro Tahun 1987)

Ingatan Slamet Suradio masih sangat kuat saat bercerita kepada Narasi soal kecelakaan dua kereta pada 19 Oktober 1987, yang kita kenal dengan sebutan Tragedi Bintaro. Kala itu, Slamet sebagai masinis KA 225, selamat dari tragedi dan setelahnya melewati hari-hari yang kelam selama 36 tahun terakhir.


Kisah pilu Slamet Suradio, masinis KA 225 tragedi Bintaro 1987 Hops ID

Semoga setelah ini banyak orang yg menjenguk mbah slamet dan pihak terkait bisa mengabulkan permintaan mbah slamet.Sehat slalu, panjang umur dan lancar rejek.


Uci Bing Slamet Muda newstempo

Slamet Suradio (lahir 18 Agustus 1939) adalah mantan masinis kereta api di Indonesia.. 1966, ia mengikuti ujian menjadi asisten masinis dan lulus; lima tahun berikutnya menjadi masinis berpangkat pengatur muda. Tragedi Bintaro I Pada tanggal 19 Oktober.


Bertemu Mbah Slamet Suradio (Masinis KA 225 Dalam Tragedi Bintaro Tahun 1987) Penjara, Kereta

Dalam tragedi Bintaro tersebut, tercatat 139 orang meninggal dunia dan sekitar 245 orang mengalami luka parah. Beruntung, Slamet Suradio sebagai masinis dalam tragedi tersebut berhasil selamat dalam kecelakaan yang melibatkan KA Rangkas dan KA Merak tersebut. Namun, masinis Slamet Suradio dinyatakan bersalah hingga harus menjalani kurungan.


Uci Bing Slamet Muda newstempo

Ingatan Slamet Suradio masih sangat kuat saat bercerita kepada Narasi soal kecelakaan dua kereta pada 19 Oktober 1987, yang kita kenal dengan sebutan Tragedi.