Tokoh Proklamasi dan Perannya Lengkap dengan G


Peran Latief Hendraningrat Sinau

Tokoh Penting Perumus Naskah Proklamasi. Tanggal 17 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, naskah proklamasi mulai disusun dan selesai pada pukul 05.00 WIB. Naskah proklamasi dirumuskan oleh tiga tokoh penting, yaitu Sukarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo. Paragraf pertama teks proklamasi diusulkan oleh Ahmad Soebardjo, sedangkan paragraf kedua.


Biografi Latief Hendraningrat Ilustrasi

Gugun Gondrong (cucu) Brigadir Jenderal TNI ( Purn. Raden Mas Abdul Latief Hendraningrat (15 Februari 1911 - 14 Maret 1983) lahir dari pasangan Raden Mas Mochamad Said Hendraningrat dan Raden Ajeng Haerani. Ayah Latief adalah seorang demang atau wedana di wilayah Jatinegara yang berdarah ningrat Jawa.


Tokoh Proklamasi dan Perannya Lengkap dengan G

Ilustrasi peran Abdul Latief Hendraningrat, sumber foto Mufid Majnun on Unsplash. Dikutip dari buku Explore Sejarah Indonesia Jilid 2 Untuk SMA/MA Kelas XI karya Abdurakhman dkk, (Penerbit Duta) dijelaskan bahwa Raden Mas Abdul Latief Hendraningrat lahir di Jakarta pada 15 Februari 1911. Latief Hendraningrat merupakan seorang prajurit Pembela.


sejarah kita Latief Hendraningrat Pengibar Bendera Pusaka

Otomatis saya berpikir, sayalah yang harus mengibarkan bendera," tutur Latief. Soekarno membaca naskah proklamasi pada 17 Agustus 1945 (WIKIPEDIA COMMONS) Ia lantas menuju ke tiang bendera, yang sebenarnya adalah bambu untuk jemuran. Di ujung bambu tersebut, sudah terpasang kerekan dengan tali biasa yang kasar.


Biografi Latief Hendraningrat Ilustrasi

3 Tokoh Pengibar Bendera Merah Putih Pertama Kali. 1. Latief Hendraningrat. Latief Hendraningrat merupakan prajurit Pembela Tanah Air (PETA) yang memiliki nama lengkap Raden Mas Abdul Latief Hendraningrat. Ia lahir pada tanggal 15 Februari 1911 di Jakarta. Latief merupakan golongan muda yang menyakinkan Soekarno dan Hatta untuk mempercepat.


Biografi Latief Hendraningrat Ilustrasi

Peran Latief Hendraningrat dalam proklamasi. Latief Hendraningrat menjadi salah satu tokoh yang berperan penting menyiapkan acara proklamasi kemerdekaan. Pada 17 Agustus 1945 pagi hari, rumah Soekarno telah dipadati oleh sejumlah massa pemuda. Saat itu, Latief ditugaskan oleh dr. Moewardi (Kepala Keamanan Soekarno) untuk menyiapkan anak buahnya.


kisah Latief Hendraningrat salah satu pengibar bendera saat Proklamasi kemerdekaan Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.TV - Latief Hendraningrat adalah pelaku sejarah, sosok yang seringkali kita lihat dalam pelbagai potret tentang pengibaran bendera Pusaka Merah Putih tanggal 17 Agustus 1945. Latief merupakan salah satu dari tiga pengibar bendera Merah Putih. Dua nama lainnya adalah Suhud Sastro Kusumo dan Surastri Karma (SK) Trimurti.


Biografi Latief Hendraningrat Ilustrasi

Latief lahir di Jakarta tanggal 15 Februari 1911, tepat 108 tahun lalu. Sebelum Indonesia merdeka, Latief Hendraningrat turut dalam kegiatan semi-militer yang digalakkan pemerintah pendudukan Jepang. Ia mula-mula bergabung dengan Pusat Latihan Pemuda ( Seinen Kunrenshoo ), kemudian menjadi prajurit Pembela Tanah Air (PETA).


Peran Latief Hendraningrat Sinau

Pengibar bendera merah putih saat proklamasi 17 Agustus 1945, A. Latief Hendraningrat. (KOMPAS/Mamak Sutamat) KOMPAS.com - Pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945, Latief Hendraningrat merupakan salah satu dari tiga pengibar bendera Merah putih. Dua nama lainnya adalah Suhud Sastro Kusumo dan Surastri Karma (SK) Trimurti.


Infografis Latief Hendraningrat PDF PDF

Scientific Rev by: Redaksi Haloedukasi. Latief Hendraningrat adalah seorang pemuda yang memiliki peran penting dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada 17 Agustus 1945. Latief Hendraningrat lahir pada 15 februari 1911. Sejak usia muda, Latief Hendraningrat sudah turut ikut serta dalam pergerakan untuk kemerdekaan Indonesia.


Biografi Latief Hendraningrat Ilustrasi

Latief Hendraningrat adalah tokoh pejuang dan militer yang ikut terlibat dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Sosok yang dikenal sebagai sang pengerek bendera merah putih ini memiliki nama lengkap Raden Mas Abdul Latief Hendraningrat. Ia lahir pada 15 Februari 1911 di Jatinegara sebagai anak dari pasangan Raden Mas Moh.


Proklamasi Kemerdekaan RI Ini Cerita Menegangkan Latief Hendraningrat saat Kibarkan Bendera

1. Latief Hendraningrat. Raden Mas Abdul Latief Hendraningrat adalah prajurit Pembela Tanah Air (PETA) yang lahir pada 15 Februari 1911. Baca juga: Setelah Menelusuri, Djarot Pastikan Ilyas Karim Bukan Pengibar Bendera Pertama. Pada masa pendudukan Jepang, pria kelahiran Jakarta itu aktif dalam pelatihan militer yang didirikan oleh Jepang.


Biografi Latief Hendraningrat Ilustrasi

Saat peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pangkat Latief Hendraningrat yakni Sudanco (komandan Kompi). Latief Hendraningrat didampingi oleh Soehoed Sastro Koesoemo, pemuda dari barisan pelopor. Peran di Kemerdekaan Indonesia. Pada Jumat 17 Agustus 1945 pukul 05.00, para pemimpin dan pemuda keluar dari rumah Laksamana Maeda dalam keadaan.


Biografi Latief Hendraningrat Ilustrasi

Latief Hendraningrat. Seorang prajurit Pembela Tanah Air (PETA), yakni Raden Mas Abdul Latief Hendraningrat merupakan salah satu tokoh yang ikut berperan dalam pengibaran bendera 17 Agustus 1945. Beliau merupakan salah satu golongan muda yang ikut meyakinkan Soekarno untuk mempercepat pernyataan kemerdekaan.


Detikdetik Latief Hendraningrat

Sehingga peran Latief Hendraningrat dan Suhud dalam upacara proklamasi kemerdekaan adalah sebagai pengibar Sang Saka Merah Putih. Dalam mengibarkan Sang Saka Merah Putih, keduanya juga ditemani SK Trimurti. Pada upacara bendera pertama setelah Indonesia merdeka, Sang Saka Merah Putih dinaikkan dengan diiringi lagu Indonesia Raya ciptaan WR.


Peran Latief Hendraningrat Sinau

Peran Latief Hendraningrat dalam Kemerdekaan RI Singkat cerita, setelah Peristiwa Rengasdengklok, Sukarno dan Hatta akhirnya setuju untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia lebih cepat. Maka, tanggal 17 Agustus 1945, dua tokoh proklamator itu membacakan teks proklamasi kemerdekaan atas nama bangsa Indonesia di Jakarta.