11 Peninggalan Zaman Prasejarah di Indonesia dan Fungsinya


Nekara Fungsi dan Jenisnya

Hanya penyebutan namanya saja yang berbeda-beda di tiap-tiap daerahnya. Fungsi moko dan nekara pun sama, yaitu untuk kegiatan upacara keagamaan, politik dan budaya. Beberapa peninggalan benda berupa Moko atau Nekara yang berhasil diketemukan di berbagai daerah contohnya : Nekara di Pulu Alor diberi nama moko.


Bali Antique Gallery Moko ( Nekara )

Moko adalah benda bersejarah yang menjadi ciri khas masyarakat di wilayah Alor dan umumnya disebut sebagai nekara perunggu. Moko biasanya dibuat menggunakan teknologi perunggu asal Vietnam. Namun, teknologi tersebut akhirnya menyebar ke beberapa wilayah di Asia Tenggara, salah satunya pulau Alor.


11 Peninggalan Zaman Prasejarah di Indonesia dan Fungsinya

Moko is a unique type of objects that plays an important role in the socio-cultural life of Alor people. Interestingly, although mokos were not produced in Alor, they are being kept from generation to generation, not only as heirloom but also as a symbol of social status, dowry, currency, musical instrument, or instrument in rituals (in the events of death, house-building, harvest, marriage.


Moko. Tradisi Berabadabad di Alor, satusatunya di dunia?

Nekara ini umumnya terbuat dari perunggu, tembaga, atau kuningan. Fungsi dari nekara ini adalah sebagai mas kawin, benda pusaka, alat musik, hingga alat tukar perdagangan pada zaman dulu. Pada Moko juga terdapat hiasan yang dianggap sangat penting bagi penggambaran kehidupan dan sebagai bukti seni zaman pra-sejarah.


Antiques For Sale Moko (Nekara)

Moko merupakan sebuah benda pusaka yang dimiliki hampir setiap keluarga asli Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. Moko adalah hasil budaya prasejarah pada zaman logam di Indonesia yang merupakan tipe lokal dari nekara perunggu di Indonesia. Oleh: Ananda Surya Salsabila, Nanda Pramudya Fadli Illahi, Brilliant Syaifulloh, Yuni Tri Wulandari.


Perkembangan Kebudayaan Zaman Batu dan Zaman Logam di Indonesia Lensa Budaya

Moko dari Alor adalah nekara tipe Pejeng yang berukuran kecil. Moko masih digunakan sebagai objek pusaka yang dipertukarkan dalam upacara perkawinan. Bentuk dan konstruksi Nekara pejeng. Nekara pejeng memiliki bentuk simetris. Bentuknya terdiri atas tiga bagian: kepala atau timpani dibagian atas, laras tengah tempat pegangan terpasang, dan alasnya.


Bedug, Perkembangan dari Nekara/Moko ataukah Berasal dari Tiongkok? Halaman 1

Moko. Moko atau mako adalah istilah orang Alor untuk Nekara kecil (tipe pejeng), merupakan bentuk gendang perunggu yang bentuknya mirip dengan instrumen musik tifa. Ciri khas Nekara pejeng (moko) memiliki bentuk yang lebih ramping dibandingkan nekara tipe heger. Moko memiliki penamaan yang berbeda-beda, bahkan termasuk juga di Alor.


Mengungkap Misteri Nekara dan Moko Peninggalan Sejarah Berharga dari Masa Lalu Indonesia anams.id

Singkatnya moko telah menempati peran yang sangat penting dalam berbagai kisi kehidupan masyarakat Alor sejak ratusan, bahkan ribuan tahun yang lalu. Benda yang merupakan substitusi nekara ini menjadi jati diri Masyarakat Alor.


LET'S GO AROUND THE WORLD!!! ALLURING ALOR

Secara fisik, nekara Moko yang konon sudah ada sejak abad 14 Masehi, berbentuk seperti drum dengan diameter 40 cm-60 cm dan tinggi 80 cm-100 cm. Benda ini terbuat dari perunggu atau logam. Di sekujur tubuhnya terdapat hiasan tradisional yang disinyalir menyerupai motif hiasan di zaman kebudayaan Dongson, Vietnam utara.


Moko Nekara Perunggu Asli, Antik, Pajangan di Carousell

Nekara. Sejarah Nekara. Sejarah nekara adalah peninggalan arkeologi yang merupakan hasil budaya materi dengan persebaran yang cukup luas. Pertama kali moko perunggu ditemukan di Dongson, Provinsi Than Hoa, Vietnam. Daerah Dongson sendiri dianggap sebagai cikal bakal atau daerah asal dari budaya Dongson yang tinggalannya tersebar hampir di seluruh Asia Tenggara termasuk Indonesia.


Sekilas Tentang Sejarah Gading Gajah Dan Moko Yang Menempati Posisi Penting Di Flores Timur Dan

Bentuk fisik moko yang seperti drum memiliki tinggi 80-120 centimeter dengan bagian tengah agak mengecil dengan diameter lubang sisi atas dan bawah sekitar 40-70 centimeter. Selain jenis ini, terdapat moko yang berdiameter 50-100 centimeter dan tinggi 50-250 centimeter. Masyarakat Alor menyebutnya sebagai nekara dimana objek ini jarang dibawa.


Gambar Arca Dan Bejana Perunggu pulp

Mengutip buku Sejarah Seni Rupa Bali oleh Ketut Supir (2021), Nekara Bulan Pejeng adalah peninggalan zaman logam yang terbesar karena tingginya hampir mencapai 2 meter.Nekara jenis ini ditemukan di kawasan Bali. Masyarakat setempat menilai bahwa nekara Bulan PejengBulan Pejeng adalah benda suci, sehingga menjadi salah satu atribut agama yang dipuja dan dikeramatkan.


Museum 1.000 Moko Menyaksikan Langsung Budaya Moko yang Unik di Pulau Alor Traverse.id

Fungsi moko. Moko adalah nekara berukuran kecil yang terbuat dari logam campuran, biasanya kuningan dan timah. Tinggi rata-rata moko hanya sekitar 40-60 sentimeter dengan diameter 32 sentimeter. Moko ditemukan di Alor, Nusa Tenggara Timur. Bahkan Alor berjuluk "Pulau Seribu Moko".


Mengenal dan Mempelajari Kebudayaan Alor di Museum 1000 Moko

KOMPAS.com - Satu unsur penting dari Zaman Logam di Indonesia adalah nekara. Nekara adalah gendang perunggu berbentuk seperti dandang yang berpinggang pada bagian tengah, dengan selaput suara berupa logam atau perunggu.. Nekara umumnya dibuat pada masa praaksara, khususnya Kebudayaan Dongson yang berkembang di China Selatan dan Asia Tenggara antara 1000-500 SM.


Jual Piala trophy Moko Nekara khas Alor NTT di lapak Rj Network robert_tubulau

Nekara dan Moko Nekara adalah semacam berumbung dari perunggu yang berpinggang di bagian tengahnya dan sisi atapnya tertutup. Benda ini memiliki nilai seni yang tinggi, terdapat pola hias yang beraneka ragam. Pola hiasnya yaitu pola binatang, geometrik, gambar burung, gambar gajah, gambar ikan laut, gambar kijang, gambar harimau dan juga gambar.


Nekara Dan Moko

Nekara, Moko, dan Jati Diri Alor. Retno Handini. 2012. Moko merupakan benda unik yang memegang peran penting dalam kehidupan sosial-budaya masyarakat Alor. Menariknya, walaupun benda ini tidak diproduksi di Alor, tetapi tetap dipertahankan secara turun-temurun, tidak sebatas benda pusaka tetapi juga sebagai lambang atau status sosial, mas kawin.