Indonesia Zaman Doeloe Konferensi Malino, 1946 (3) Van Mook di ruang konferensi


Indonesia Zaman Doeloe Konferensi Malino, 1946 (3) Van Mook di ruang konferensi

Latar Belakang Konferensi Malino. Pasca-kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, perang kemerdekaan antara Indonesia dan Belanda pecah. Belanda masih berupaya untuk mendapatkan kembali kendali atas koloni mereka. Kemudian, setelah Jepang menyerah dan pendudukan Jepand berakhir di Indonesia, bagian Timur Indonesia diduduki oleh Australia.


Indonesia Zaman Doeloe Konferensi Malino, 1946 (9) Suasana di ruangan konferensi

Konferensi Malino pada 16-25 Juli 1946 jadi upaya pertama NICA membentuk Indonesia menjadi negara federal. Salah satu sesi rapat pleno di Konferensi Malino yang melibatkan 39 delegasi dari Kalimantan, "Grote Oost" (selanjutnya menjadi Negara Indonesia Timur), dan Belanda, yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal van Mook pada Juli 1946.


sejarah kita Konferensi Malino

Konferensi Malino diselenggarakan pada 15-26 juli 1946, sedangkan Konferensi Pangkal Pinang pada 1 Oktober 1946. Diharapkan daerah-daerah ini akan mendukung Belanda dalam pembentukan negara federasi. Di samping itu, Belanda juga terus mengirim pasukannya memasuki Indonesia. Dengan demikian, kadar permusuhan antara kedua belah pihak semakin.


Foto Konferensi Malino Latar Belakang, Konferensi Malino, dan Hasil

s. Konferensi Malino adalah sebuah konferensi yang berlangsung pada tanggal 15 Juli - 25 Juli 1946 di Kota Malino, Sulawesi Selatan dengan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk federasi di Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia bagian Timur.


Indonesia Zaman Doeloe Konferensi Malino, 1946 (9) Suasana di ruangan konferensi

Foto : Konferensi Malino: Latar Belakang, Konferensi Malino, dan Hasil. 1 dari 1. Layar Penuh. Konferensi di Malino yang melibatkan 39 pihak dari Kalimantan (Borneo), Grote Oost (selanjutnya menjadi Negara Indonesia Timur), dan Belanda, dipimpin oleh Van Mook, untuk membicarakan pembentukan Negara Indonesia Serikat pada Juli 1946 (Tropenmuseum)


Sejarah Konferensi Malino Upaya van Mook Memecah Belah Indonesia

Konferensi Malino adalah sebuah konferensi yang berlangsung pada tanggal 15 Juli - 25 Juli 1946 di Kota Malino, Sulawesi Selatan dengan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk federasi di Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia bagian Timur. Konferensi ini dihadiri oleh 39 orang dari 15 daerah dari Kalimantan (Borneo.


Indonesia Zaman Doeloe Konferensi Malino, 1946 (14) Frans Kaisiepo dan peserta lain dari

Sejarah mencatat sebuah Konferensi guna membahas pembentukan negara federasi tersebut dilangsungkan di Malino, kota kecil yang sejuk di Sulawesi Selatan pertengahan Juli tahun 1946. Konferensi yang kemudian dikenal dengan Konferensi Malino ini dipimpin langsung oleh Gubernur Jenderal Van Mook dan dihadiri oleh 39 orang utusan dari 15 wilayah di.


Indonesia Zaman Doeloe Konferensi Malino, 1946 (4) Beberapa peserta konferensi dari Indonesia

Sultan Hamid II dalam Konferensi Malino, Juli 1946. Apakah masyarakat, yang sebagian masih terbelah secara ideologis dan dihinggapi sisa-sisa residu trauma kolektif konflik di masa lalu, siap.


Indonesia Zaman Doeloe Konferensi Malino, 1946 (10) Rosihan Anwar dan para wartawan peliput

Konferensi Malino diadakan pada 15-25 Juli 1946, seperti dikutip dari buku IPS Terpadu (Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi) untuk Kelas IX SMP oleh Nana Supriatna, Mamat Ruhimat, dan Kosim. Van Mook lalu membentuk Pemerintah Federal Sementara pada 9 Maret 1948. Pemerintah Federal Sementara berfungsi sampai terbentuknya Negara Indonesia Serikat.


Konferensi Malino, Upaya Belanda Recoki Kemerdekaan Indonesia

The Malino Conference was organised by the Dutch in the Sulawesi town of Malino from 16 to 25 July 1946 as part of their attempt to arrange a federal solution for Indonesia.From the end of World War II, Indonesian Republicans had been trying to secure Indonesian Independence from the Dutch colonial control.. The Dutch summoned 39 Indonesians who represented the (rajas), Christians, and other.


Indonesia Zaman Doeloe Konferensi Malino, 1946 (3) Van Mook di ruang konferensi

"Konferensi Malino berlangsung di atas ujung bayonet, dan wakil-wakil buat konferensi tersebut dipilih oleh pemerintah Hindia Belanda," ujar Wakil Presiden Indonesia Mohammad Hatta. Seperti dicatat dalam buku Republik Indonesia Propinsi Sulawesi (1953:77), dalam konferensi itu van Mook tampak pesimis dengan bentuk negara kesatuan yang.


Video Asli Konferensi Malino 1946 Awal Berdirinya Negara Indonesia Timur (NIT) Ibukota

Video Asli Konferensi Malino. Konferensi ini menjadi cikal bakal awal berdirinya Negara Indonesia Timur (NIT) 15-25 Juli 1946 dengan Makassar sebagai Ibukota.


Indonesia Zaman Doeloe Konferensi Malino, 1946 (5) Acara penutup dan foto bersama

Malino Sebagai Tempat Konferensi kematian dan kurang diterapkannya a. Konferensi Malino Pembentukan NIT program keluarga berencana dalam 1946 lingkungan keluarga. (BPS, 1997) Konferensi Malino dicanangkan untuk Kecamatan Tinggimoncong yang kaya membicarakan gagasan "Politik Federal" akan sumber daya alam karena didukung antara pihak Belanda.


Konferensi Malino, Upaya Belanda Recoki Kemerdekaan Indonesia

Konferensi Malino - Jejak 75 Tahun berdirinya Negara Indonesia Timur (NIT) dengan Makassar sebagai Ibukota negara merupakan cikal bakal berdirinya negara fe.


Indonesia Zaman Doeloe Konferensi Malino, 1946 (15) Para peserta dari Flores, Sumbawa, dan Timor

Konferensi ini dihadiri oleh 39 orang yang berasal dari 19 daerah di wilayah Kalimantan dan Timur Besar, serta Sumatera. Lalu siapa saja yang menjadi utusan.


Indonesia Zaman Doeloe Konferensi Malino, 1946 (3) Van Mook di ruang konferensi

Setelah Konferensi Malino, Van Mook juga mengadakan konferensi Pangkal Pinang dan Denpasar. Konferensi tersebut menjadi pemicu awal pembentukan negara federal di Indonesia, yaitu Negara Indonesia Timur, sebagai negara bagian yang pertama berdiri. Baca juga: Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat.