Kenalan dengan Bajamba, Tradisi Makan Bersama Masyarakat Minang


Makan Bajamba, Minangnese Dining Tradition Indonesia Expat

Makan bajamba sendiri diartikan sebagai pesta makan yang dilakukan oleh puluhan hingga ribuan orang. Tradisi ini umumnya diadakan saat hari-hari besar umat Islam dan upacara adat masyarakat Minangkabau. Awalnya tradisi makan bersama tersebut dilakukan oleh masyarakat Minangkabau asal Kabupaten Agam, Sumatera Barat yang diperkirakan muncul.


Mengenal Tradisi Makan Bajamba Masyarakat Minangkabau

Sejarah. Makan bajamba yang juga disebut dengan makan barapak merupakan tradisi yang sudah ada sejak abad ke-7, bertepatan dengan awal masuknya Islam ke Minangkabau. Dipastikan tradisi ini berasal dari Kota Gadang, Agam, Sumatera Utara. Oleh karena itu, tradisi bajamba juga berkaitan dengan ajaran Islam. Tradisi ini mulai menyebar di kalangan.


Makan Bajamba Warisan Budaya Dalam Perhelatan Perkawinan Padangmagek Sumbar Piaman explore

Tradisi makan bajamba telah diwariskan turun-temurun sejak ratusan tahun lalu. Kegiatannya pun tak sekadar mengisi perut, tapi juga sarat dengan nilai filosofis masyarakat Minangkabau. Jika ingin mencoba tradisi ini, kamu bisa mengunjungi Desa Wisata Kampuang Minang Nagari Sumpu yang berlokasi di Nagari Sumpur, Kecamatan Batipuh Selatan.


Makan Bajamba, Minangnese Dining Tradition Indonesia Expat

Nah kalau masyarakat Minang punya tradisi makan bersama yang dikenal dengan sebutan bajamba. Tradisi ini sudah berlangsung turun temurun sejak ratusan tahun lalu. Bukan sekedar mengisi perut, tradisi bajamba juga mengandung filosofi mendalam. Reno Andam Suri, penulis buku 'Rendang Traveller' menjelaskan pada detikFood tentang tradisi yang jadi.


5 Manfaat Prosesi Makan Bajamba Yang Jarang Diketahui Orang infoSumbar

Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi informasi mengenai salah satu tradisi makan masyarakat minangkabau yang sangat menarik untuk dibahas. Makan bajamba adalah tradisi makan bersama di adat Minangkabau. tradisi ini dilakukan pada hari-hari besar keagamaan, upacara adat, ataupun acara keluarga sebagai bentuk kebersamaan dalam hidup.


Makan bajamba Wikipedia

Tradisi Makan Bajamba di Minangkabau. mimbarsumbar. 3 Juni 2023. Hasanah Yolanda. (foto.dok/ist) Oleh: Hasanah Yolanda. (Prodi Sastra Minangkabau Universitas Andalas) Makan adalah suatu kegiatan mengkonsumsi makanan atau minuman yang biasanya untuk menyediakan sumber energi bagi makhluk hidup atau organisme heterotrof dan memungkinkan pertumbuhan.


Jelajah Nagari Awak Sensasi Makan Bajamba di Sawah Laman Pincuran 7 Batusangkar

Tradisi makan Bajamba adalah salah satu tradisi dari daerah Sumatera Barat, yang artinya duduk bersama di suatu ruangan, berkumpul kemudian melakukan makan bersama-sama. Hal ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama manusia, dan juga sebagai bukti keakraban di suku Minang. Tradisi makan bajamba ini diyakini berasal dari Koto.


Keunikan Tradisi Makan Bajamba di Minangkabau

Gambar 9. a, b, c Suasana makan bajamba pada kelompok laki-laki (Sumber: Susy Irma, 2019) Pembahas an . Sej ak ta hap persiapan makan bajamba (Gambar 1), yaitu diawali dengan musyawarah telah.


Makan Bajamba, Tradisi Makan Bersama Budaya Minang Farhan Blog

Makan bajamba atau juga disebut makan barapak adalah tradisi makan dengan cara duduk bersama-sama di dalam suatu ruangan yang dilakukan oleh masyarakat Minan.


5 Fakta Unik Bajamba, Tradisi Makan Bersama yang Populer di Minang Halaman 5

We sat on the floor to begin Makan Bajamba, a traditional social custom where a group of people eats together, usually during festivals or the cycle of life ceremonies like weddings.The world record of Makan Bajamba was in nearby Sawahlunto where more than 16,000 people ate in a long row on one occasion.. Image: Swan Kumarga. Uni Emi, the energetic 70-year old is a go-to resource person for.


Keunikan Tradisi Makan Bajamba di Minangkabau

Makan bajamba biasa dilakukan pada hari-hari besar agama Islam, upacara adat, pesta adat, dan acara penting lainnya. Secara harfiah, makan bajamba mengandung makna yang mendalam, di mana tradisi makan bersama ini akan memunculkan rasa kebersamaan tanpa melihat perbedaan status sosial. Baca juga: 11 Kuliner Khas Padang yang Rasanya Nendang


Menyingkap Isi Dulang di Makan Bajamba Swapena

Tradisi Makan Bajamba di Pesisir Minangkabau. Kepunahan tradisi di Minangkabau telah diambang batas. Tradisi-tradisi tersebut yang telah dilupakan, bahkan dianggap jauh tertinggal. Sebagian masyarakat menganggap tardisi lama ini telah dan tidak lagi mampu bersaing dengan kebutuhan zaman. Sebagian lain berpandangan bahwa, praktik tradisi lama.


Jelajah Nagari Awak Blogger Padang Sensasi Makan Bajamba di Sawah Laman Pincuran 7 Batusangkar

For Minangnese people living in West Sumatra, makan bajamba is a traditional way of eating passed down from generation to generation. It is a tradition of the Minangnese people that has existed since the founding of Islam and is conducted at ceremonial events, holidays, festivals, and important gatherings. Makan bajamba means sharing a meal on.


Makan Bajamba keunikan wisata budaya Kampung Adat Kubu Gadang, Padang Panjang, Sumatera Barat

Makan bajamba (from the Minangkabau language) is the traditional communal meal, shared from one container, and procession of dining on low tables set upon the floor; it is a tradition of the Minangkabau people that has existed since the founding of Islam and is conducted at ceremonial events, holidays, festivals, and important gatherings.


Makan Bajamba, Budaya Minang untuk Muliakan Tamu WARTANIAGA

Salah satu budaya atau tradisi yang ada di Sumatera Barat adalah Makan Bajamba. Makan Bajamba berasal dari dua kata yaitu "Makan" dan "Jamba". Makan secara umum kita ketahui yaitu proses atau kegiatan mengonsumsi sesuatu yang dapat menambah energi, sedangkan Jamba adalah sebuah dulang yang di dalamnya berisi nasi uduk dan lauk-pauk tersusun.


Kenalan dengan Bajamba, Tradisi Makan Bersama Masyarakat Minang

Satu di antaranya adalah tradisi Makan Bajamba atau makan besar secara bersama-sama yang digelar setiap 1 Desember. Jam menunjukkan pukul 08.00 ketika warga Sawahlunto, laki-laki maupun perempuan, tua muda, mulai berdatangan ke Lapangan Segitiga, Senin (1/12). Pagi yang cerah itu semakin berwarna karena warga datang dengan berbagai busana.