Djohan Effendi dan Warisan Islam yang Toleran


Djohan Efendi, Cak Nur dan Gus Dur Islami[dot]co

Djohan Effendi was the Secretary of State of Indonesia, under President Abdurrahman Wahid from 2000 to 2001. He was an Ahmadi and belonged to the Lahore branch and was an ardent advocate for the Ahmadiyya movement. He was known for having been a prominent liberal thinker of Islam in Indonesia, more specifically based in Yogyakarta and a part of the Jogja-based liberal Islamic intellectual.


Djohan Effendi a passionate defender of pluralism Indonesia at Melbourne

Photo by Tempo. 5 December 2017. When the news finally came that former State Secretary Djohan Effendi had died in Geelong on 17 November, few who knew him were surprised. Pak Djohan had a long struggle with illness. It was this illness that motivated him to finish his final work in 2012, "Messages from the Qur'an" ( Pesan-Pesan Al Quran ).


Nia Syarifuddin (76 Tahun Djohan Effendi) YouTube

Djohan Effendi. Djohan Effendi (1 Oktober 1939 - 17 November 2017) adalah menteri sekretariat negara Kabinet Persatuan Nasional era presiden Abdurrahman Wahid. [1] Sebelumnya ia merupakan Staf Khusus Sekretaris Negara/Penulis Pidato Presiden Soeharto (1978-1995) dan ia telah menulis ratusan pidato untuk Presiden Soeharto.


Fotofoto Terakhir Alm. Djohan Effendi, Cendekiawan Pluralis yang Pernah Jadi Mensesneg di Era

The Emergency of Neo-Modernis, a progressive, liberal movement of Islamic thought in Indonesia: a textual study examining the writings of Nurcholish Majid, Djohan Effendi, Ahmad Wahib, and Abdurahman Wahid, 1968-1980 (PhD thesis, Monash University, 1995); Barton, Greg.


82 tahun Sang Pelintas Batas Jejak Pembaruan Islam Djohan Effendi

Djohan Effendi lalu lulus dengan disertasi berjudul, "Progresif Tradisional: Studi Pemikiran Kalangan Muda NU, Kiai Muda NU, dan Wanita NU". Tahun 1998, Djohan Efendi kembali ke Jakarta atas permintaan Menteri Agama, Malik Fadjar. Kembalinya Djohan ke tanah air disambut dengan surat pengangkatan sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan.


82 Tahun Djohan Effendi dan Kehidupan Keagamaan yang Inklusif Halaman 1

Djohan Effendi (lahir di Banjarmasin, 1 Oktober 1939) bukanlah nama asing di kancah pergerakan Islam di tanah air. Walaupun orang kerap membandingkannya dengan Gus Dur (Abdurrahman Wahid) dan Cak Nur (Nurcholish Madjid), dan memposisikan perannya di bawah kedua tokoh pluralisme tersebut, Djohan sebenarnya memiliki peran yang unik yang tidak dimainkan baik oleh Gus Dur maupun Cak Nur.


Mencoba Mengerti Intisari Kitab Suci

Bagi Djohan, semua agama dan keyakinan hidup adalah mata air kearifan untuk mencapai pencerahan kehidupan manusia.". Djohan meninggal di Geelong, Australia, pada 17 November 2017, pada usia 78 tahun. Cita-citanya ingin meninggal di Indonesia tak kesampaian. Meski telah tiada, idenya tentang Islam yang inklusif dan toleran masih bergerilya.


Djohan Effendi dan Warisan Islam yang Toleran

PPQ is Djohan Effendi's effort to comprehend the messages of Qur'an. PPQ is not aimed at academic interest, so PPQ is free form the established methodology of Qur'anic exegesis. PPQ contains the global interpretation of 114 surahs of Qur'an, appendix on thematics interpretation and poetical rendering of al-Fatihah and Juz Amma.


Djohan Effendi Peletak Dasar Jembatan Lintasiman Indonesia SEJUK

Djohan Effendi, Sosok Pembaharu Islam Indonesia. Djohan Effendi lahir di Kota Banjarmasin pada tanggal 1 Oktober 1939 dari pasangan H. Mulkani dan Hj. Siti Khadijah. Ia dibesarkan oleh keluarga yang relijius, di mana sejak dini Djohan telah diperkenalkan dengan teks-teks berbahasa Arab.


Judul Merayakan Kebebasan Beragama Bunga Rampai 70 Tahun Djohan Effendi Toko Buku Mata Media

Sang pelintas batas: biografi Djohan Effendi. Sang pelintas batas. : Ahmad Gaus A. F. Penerbit Buku Kompas, 2009 - Indonesia - 431 pages. Collective biography of of Djohan Effendi, an Indonesian Muslim scholar.


(PDF) KONSEP PLURALISME AGAMA MENURUT DJOHAN EFFENDI CONCEPT OF RELIGIOUS PLURALISM ACCORDING TO

Pemikiran Tafsir Djohan efenDi hamam faizin. This article is a content research on the book "Pesan-pesan al-Qur'an Mencoba Mengerti Intisari Kitab Suci" (The messages of Qur'an: an effort to understand the nutshell of Sacred Book)by Djohan Effendi (2012). It overviews the background and motive of writing this book (Pesan-pesan al-Qur'an/PPQ.


Jual SANG PELINTAS BATAS BIOGRAFI DJOHAN EFFENDI AHMAD GAUS AF BUKU BIOGRAFI ASLI ORIGINAL di

Latar Belakang Penulisan Karya ini berisi tentang penafsiran Djohan Effendi terhadap al-Qur'an. lewat karyanya ini, beliau mencoba menelusuri pesan-pesan yang terdapat dalam al-Qur'an melalui pemahaman dan pengalaman pribadinya, sebagaimana pernyataan beliau dalam pengantar bukunya:16 Buku ini saya beri judul Pesan-Pesan al-Qur'an namun.


PESANTREN PERSIS BANGIL

The emergence of neo-Modernism : a progressive, liberal movement of Islamic thought in Indonesia : a textual study examining the writings of Nurcholish Madjid, Djohan Effendi, Ahmad Wahib and Abdurrahman Wahid, 1968-1980 | WorldCat.org


Denny JA Reformer Islam dan Mesin Dakwah (76 Tahun Djohan Effendi) YouTube

Djohan Effendi (1 October 1939 - 17 November 2017) [1] was the Secretary of State of Indonesia, under President Abdurrahman Wahid from 2000 to 2001. [2] He was an Ahmadi and belonged to the Lahore branch and was an ardent advocate for the Ahmadiyya movement. He was known for having been a prominent liberal thinker of Islam in Indonesia, more.


In Memoriam Djohan Effendi Sederhana, Rendah Hati, dan Berjiwa Besar Republika Online

Djohan Effendi is the author of Pergolakan Pemikiran Islam (4.14 avg rating, 672 ratings, 70 reviews, published 1981), Muhammad (3.79 avg rating, 246 rat. Home My Books


BuddhaZine Gus Dur, Bhante Pannyavaro, dan Djohan Effendi

Pemikiran T afsir Djohan Efendi. dan ke Sekali lagi, tafsir ini sa ngat dat. dan sangat global, g yalah. gi para pembaca yan g tidak ingin dipusingkan denga. an dan analisis yang panjang dan tidak.