Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Beberapa foto dari Jawa Tengah


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Beberapa foto dari Semarang, 1947

In Indonesia they are known collectively as the Agresi Militer Belanda (English: Dutch Military Aggressions), although the less common translation Aksi Polisionil is also used. For a long time in Dutch historiography and discourse, the entirety of the Indonesian War of Independence was referred to by the euphemistic term politionele acties , as.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Warga Purwokerto mengungsi, Juli 1947

Penjajah Belanda berselisih pendapat mengenai kemerdekaan Indonesia sesudah Jepang menyerah kalah, dan menduduki semua pulau Indonesia kecuali Jawa dan Sumat.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 di Baturaja (4) Beberapa foto dari JuliNovember 1947

Sejak adanya pergerakan serdadu Belanda itulah apa yang kemudian disebut Aksi Polisionil dimulai. Ia berlangsung pada 21 Juli hingga Agustus 1947 (Agresi Militer I) dan 19 Desember 1948 hingga 5 Januari 1949 (Agresi Militer II). Kedaulatan Indonesia sebagai negara baru diuji dalam perang fisik yang menewaskan puluhan ribu jiwa ini dan memiliki.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 2 Konvoi militer Belanda memasuki Bukittinggi, 22

Ketika aksi polisionil dilancarkan, para serdadu Belanda dituduh melakukan beberapa kejahatan perang. Sebelumnya, pemerintah Belanda sudah dijatuhi sanksi karena sedadunya melakukan penembakan.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Beberapa foto dari Jawa Tengah

Operasi militer ini merupakan bagian dari Aksi Polisionil yang diberlakukan Belanda dalam rangka mempertahankan penafsiran Belanda atas Perundingan Linggarjati. Dari sudut pandang Republik Indonesia, operasi ini dianggap merupakan pelanggaran dari hasil Perundingan Linggajati.Agresi ini berawal saat 15 Juli 1947, van Mook mengeluarkan ultimatum.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Pasukan Belanda di wilayah Lumajang

Dini hari tanggal 21 Juli 1947, tepat hari ini 71 tahun lalu, ibu kota Republik lebih ramai dari biasanya. Ini adalah aksi polisionil resmi Belanda sejak Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Baca kisah selengkapnya di: Agresi Militer I: Saat Belanda Mengingkari Perjanjian Linggarjati. Editor: Putri Avi Nursasi.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Beberapa foto dari Karawang

Dengan dalih "Aksi Polisionil", tentara Belanda melakukan aktifitas militer di wilayah Indonesia, sekaligus melanggar perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Gejolak di berbagai daerah mulai muncul, salah satunya terjadi di wilayah Batu-Pujon. Monumen status quo lijn di daerah Pujon menjadi simbol batas pendudukan Belanda dan wilayah Republik.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Propaganda Belanda untuk warga Kopeng, Semarang 1947

Tradisi Belanda mengenal aksi polisionil yang tidak pernah diterima Indonesia. Indonesia mengenalnya sebagai agresi militer. "Nah, hal-hal seperti itu yang kita bahas secara terbuka dengan.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 di Cilacap Pergerakan pasukan Belanda

Seperti halnya istilah 'Aksi Polisionil', istilah 'Periode Bersiap' juga tak bisa ditemukan dalam buku pelajaran sejarah di Indonesia. Apa yang terjadi pada periode itu: Hasutan dikumandangkan melalui radio "pemuda" (pejuang muda) untuk memburu semua orang Belanda atau orang yang pernah berkolaborasi dengan orang Belanda. Dalam beberapa.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Pergerakan pasukan Belanda menuju Sukabumi, 1947

Pada awalnya, Gubernur Jenderal H.J Van mook mengumumkan pada wartawan mengenai aksi polisionil Belanda yang pertama. Dalam hal ini Belanda telah melakukan beberapa serangan terhadap wilayah Indonesia. Wilayah tersebut seperti Jawa Timur dan Jawa Barat. Kedua wilayah itu yang digadang gadang sebagai wilayah yang kaya akan produksi bahan makanan.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Pasukan Belanda di wilayah Lumajang

Belanda juga menyebut operasi ini sebagai Aksi Polisionil dan menyebutkan bahwa tindakan yang dilakukannya sebagai urusan dalam negeri demi mengembalikan ketertiban umum. Maka dari itu, Belanda mengabaikan seruan dunia internasional untuk menaati isi perjanjian Linggarjati dan menghentikan pertikaian dengan Indonesia.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Warga Sidamanik mengungsi, 1947

bahasa Indonesia: ·aksi militer setempat yang dilakukan oleh tentara pemerintah tanpa pernyataan perang yang resmi terhadap orang yang dianggap melanggar keamanan dan ketertiban internasional· gerakan yang bermaksud memulihkan keamanan (istilah yang digunakan Belanda ketika memerangi Indonesia untuk mendapatkan kembali jajahannya)


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Warga Cilacap mengungsi, Juli 1947

Aksi Polisionil sendiri dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 21 Juli-5 Agustus 1947 (Agresi Militer Belanda I), dan tanggal 19-20 Desember 1948 (Agresi Militer Belanda II). Akan tetapi, ada juga yang menyebutkan bahwa menurut hukum internasional, istilah aksi polisionil ini kurang sesuai untuk menggambarkan tindakan yang dilakukan.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Warga Purwokerto mengungsi, Juli 1947

Belanda menyebut tindakan militer saat itu sebagai aksi polisionil untuk mengamankan wilayah koloninya yakni Hindia Belanda, dari pendudukan militer Jepang. Sedangkan Indonesia melihat aksi itu sebagai agresi militer.. Akan tetapi pandangan itu mulai bergeser pada akhir 1960-an. Aksi kekerasan militer Belanda di Indonesia pada 1945-1949 itu.


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 di sekitar Palembang Beberapa foto dari sektor Palembang

s. Aksi Polisionil ( Belanda: Politionele acties ) atau juga dikenal dengan sebutan Agresi Militer Belanda, adalah operasi militer yang dilancarkan oleh militer Belanda di Jawa dan Sumatra terhadap Republik Indonesia yang dilaksanakan dari 21 Juli sampai 5 Agustus 1947 (aksi pertama) dan dari 19 Desember 1948 sampai 5 Januari 1949 (aksi kedua).


Indonesia Zaman Doeloe Aksi Polisionil 1 Tentara Belanda merebut pospos TNI, 1947

Namun sebagai kedok untuk dunia internasional, Belanda menamakan agresi militer ini sebagai Aksi Polisionil, dan menyatakan tindakan ini sebagai urusan dalam negeri. Pada saat itu jumlah tentara Belanda telah mencapai lebih dari 100.000 orang, dengan persenjataan yang modern, termasuk persenjataan berat yang dihibahkan oleh tentara Inggris dan.